Selasa, 11 Desember 2012

Sinopsis film Harry Potter


Harry Potter and the Sorcener's Stone

Harry Potter adalah seorang anak yang tampaknya biasa, hidup dengan keluarga yang berhubungan darah dengan-nya, keluarga Dursley di Surrey. Pada ulang tahunnya yang kesebelas, Harry mengetahui dari seorang asing misterius, Rubeus Hagrid, bahwa ia sebenarnya seorang penyihir, terkenal di Dunia sihir karena dapat bertahan dari serangan Lord Voldemort yang jahat ketika Harry masih bayi. Voldemort membunuh orangtua Harry, tetapi serangan kepada Harry gagal dilakukan, kejadian tersebut menyisakan bekas luka petir di dahi Harry dan membuat Voldemort tewas. Hagrid mengungkapkan kepada Harry bahwa ia telah diundang untuk bersekolah di Hogwarts, sebuah Sekolah Sihir. Setelah membeli perlengkapan sekolahnya di Diagon Alley, harry berangkat dengan menggunakan kereta ke Hogwarts melalui Platform 9 ¾ yang tersembunyi di Cross Station king.
Di kereta, Harry bertemu dengan Ronald Weasley, anak dari keluarga penyihir tapi bukan penyihir darah-murni(bukan 100% orang tua penyihir), dan Hermione Granger, seorang penyihir yang lahir dari orang tua Muggle (bukan penyihir). Begitu mereka tiba di sekolah, Harry dan semua siswa tahun pertama yang lain dibagi ke dalam empat kelompok asrama yang berbeda: Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin. Slytherin terkenal karena menjadi kelompok sihir hitam dan penyihir jahat, Harry berhasil meyakinkan Topi Seleksi yang ajaib untuk tidak menempatkannya di Slytherin. Dia ditempatkan di Gryffindor, bersama dengan Ron dan Hermione.
Di Hogwarts, Harry mulai belajar sihir dan juga menemukan lebih banyak tentang masa lalunya dan orang tuanya. Harry diikutkan dalam tim Gryffindor dalam perlombaan Quidditch (perlombaan dengan menggunakan sapu terbang) dan menjadi seorang Seeker. Ia juga akhirnya mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang Seeker.
Suatu malam, Harry, Ron, dan Hermione menemukan anjing berkepala tiga raksasa di Koridor Terlarang di lantai tiga sekolah. Mereka berhasil melarikan diri dari Troll raksasa dan setelah Harry hampir terlempar dari sapunya karena sihir kuat dari seseorang dalam salah satu pertandingan Quidditch, Mereka menganggap bahwa seseorang sedang mencoba untuk melewati anjing tersebut. Harry menemukan Cermin Tarsah yang dapat menunjukkan keinginan hati seseorang. Kepala sekolah Albus Dumbledore memindahkan cermin itu dan menyarankan Harry untuk tidak mencarinya lagi. Dengan menggunakan informasi dari Hagrid yang mengucapkannya tanpa sengaja, Hermione menemukan bahwa anjing itu menjaga Batu Bertuah, sebuah batu yang dapat digunakan untuk memberikan hidup abadi kepada pemiliknya. Harry menyimpulkan bahwa guru ramuannya, Severus Snape, mencoba untuk mendapatkan batu tersebut. Harry tertangkap ketika ia keluar dari asrama pada malam hari dan ia ditahan. Ketika membantu Hagrid di hutan gelap, ia melihat sosok berkerudung meminum darah unicorn untuk penyembuhan. Harry menyimpulkan bahwa sosok berkerudung itu adalah Voldemort dan ia juga menyimpulkan bahwa Snape sedang mencoba untuk mendapatkan batu bertuah tersebut untuk mengembalikan Voldemort dengan kekuatan penuh.
Setelah mendengar dari Hagrid bahwa anjing akan tertidur jika dimainkan musik dan ketika ia kelepasan berbicara tentang hal tersebut kepada seorang pria di bar lokal pada suatu malam, Harry, Ron, dan Hermione mengambi kesimpulan bahwa Snape adalah orang di bar itu dan berusaha untuk memperingatkan Dumbledore. Setelah mengetahui Snape pergi untuk urusan bisnis mereka menyimpulkan bahwa ia akan mencoba untuk mencuri batu malam itu dan memutuskan untuk menemukan batu itu sebelum Snape menemukannya lebih dulu.
Mereka menghadapi serangkaian hambatan seperti: selamat dari tanaman mematikan, terbang untuk menemukan kuci terbang itu dengan sengit, dan memenangkan pertandingan catur yang mempunyai biji catur sebesar manusia. Trio itu menggunakan keahlian mereka untuk mengatasi berbagai rintangan. Hermione menggunakan pengetahuannya tentang mantra untuk melewati tanaman tersebut, Harry menggunakan keterampilan sebagai Seeker untuk mendapatkan kunci terbang itu, dan Ron menggunakan keterampilannya bermain catur untuk memenangkan pertandingan catur. Namun, Ron hampir terbunuh dalam pertandingan tersebut dan Hermione bersama Ron tinggal di tempat pertandingan sedangkan Harry berjalan ke ruang selanjutnya.
Di ruang terakhir, Harry menemukan bahwa tenyata bukan Snape yang menginginkan batu tersebut, tetapi guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, Profesor Quirrell. Quirrell mengungkapkan bahwa ia yang membebaskan troll itu dan mencoba membunuh Harry dalam pertandingan Quidditch. Dia juga mengungkapkan bahwa Snapelah yang telah melindungi Harry dan mencoba menghentikan Quirrell sepanjang tahun. Karena sesuatu hal yang dilakukan oleh Dumbledore, Harry menemukan batu itu di sakunya setelah melihat dirinya di dekat Cermin Tarsah . Ketika Quirrell mencoba untuk menangkap Harry untuk mendapatkan jawaban dari Harry tentang apa yang dilihatnya pada cermin itu, Quirrell membuka sorbannya dan terlihat bahwa Voldemort tinggal di bagian belakang kepalanya. Harry mencoba untuk melarikan diri tetapi Quirrell mengeluarkan api dengan cara menjentikkan jari-jarinya untuk menjebak dia. Voldemort mencoba untuk meyakinkan Harry untuk memberinya batu tersebut dengan menjanjikan untuk menghidupkan orangtuanya kembali dari kematian, tapi Harry menolak. Quirrell mencoba untuk membunuhnya tetapi sentuhan Harry mencegah Quirrell untuk menyakiti Harry dan menyebabkan tangannya menjadi debu. Quirrell kemudian mencoba untuk mengambil batu itu tetapi Harry memegang wajahnya, sehingga Quirrell berubah menjadi debu dan mati. Ketika Harry mencoba untuk berdiri, roh Voldemort melewati Harry dan menjatuhkannya hingga Harry menjadi pingsan sebelum menghilang.
Harry menemukan dirinya di rumah sakit sekolah dengan Profesor Dumbledore di sisinya. Dumbledore menjelaskan bahwa batu tersebut telah dimusnahkan, dan juga memberitahukan bahwa Hermione dan Ron baik-baik saja. Quirrell terbakar ketika menyentuh Harry karena, ketika ibu Harry meninggal ketika menyelamatkannya, kematiannya memberi Harry sebuah kekuatan, yaitu kekuatan cinta untuk melindungi Harry dari Voldemort. Pada pesta akhir tahun, Dumbledore memberikan poin asrama pada menit-menit terakhir kepada Harry, Ron, Hermione, dan Neville karena keberanian dan kecerdasan mereka, sehingga Gryffindor memenangkan Piala Asrama. Sebelum Harry dan seluruh siswa berangkat meninggalkan Hogwarts untuk liburan musim panas, Harry menyadari bahwa ketika setiap siswa lainnya pulang, Hogwarts adalah rumahnya yang sesungguhnya.

Harry Potter and the Chamber of Secret

Harry Potter disuruh mempersiapkan rumah untuk kunjungan dari klien potensial Paman Vernon Dursley. Namun, setelah selesai, paman Dursley menyuruh Harry ke kamarnya. Di kamar, Harry bertemu Dobby si peri rumah, ia memperingatkan Harry untuk tidak kembali ke Hogwarts. Ketika Harry menolak, Dobby menyebabkan kekacauan di rumah dan membuat Harry merusak pertemuan Vernon. Vernon mengunci Harry di kamarnya untuk mencegah kembali ke Hogwarts. Tetapi, Ron, Fred, dan George Weasley tiba dengan mobil terbang mereka untuk menyelamatkan Harry dari cengkeraman Paman Vernon, yang sedang berusaha untuk menarik Harry kembali ke kamarnya. Harry kemudian dibawa ke The Burrow, rumah keluarga Weasley.
Di The Burrow, Harry bertemu adik Ron, Ginny, yang akan mulai sekolah di Hogwarts dan ternyata Harry menyukainya. Harry juga bertemu ayah Ron, Arthur Weasley. Harry dan keluarga Weasley pergi ke Diagon Alley menggunakan bubuk Floo. Ketika belanja, Harry bertemu Gilderoy Lockhart, seorang penyihir yang terkenal dan penulis, dan juga bertemu Draco Malfoy dan ayahnya, Lucius, yang memuji Voldemort dan mencemooh Harry, Hermione dan keluarga Weasley.
Di Stasiun King’s Cross, seluruh keluarga Weasley bisa memasuki Platform 9 3/4 tanpa kesulitan. Namun, Harry dan Ron menemukan bahwa penghalang magis diblokir. Akibatnya, mereka ketinggalan Hogwarts Express. Kemudian, Harry dan Ron menaiki mobil terbang dan mencapai Hogwarts, tetapi mereka mendarat di pohon Dedalu Perkasa. Tongkat Ron rusak dan mobil meng-"gila", mendorong mereka dan mengemudi sendiri ke dalam Hutan Terlarang. Ketika Harry dan Ron masuk Hogwarts mereka dilihat oleh Prof. Snape, yang memarahi mereka karena menaiki mobil terbang ke Hogwarts dan hampir mengeluarkan mereka dari sekolah. Prof. McGonagall dan Prof. Dumbledore tiba, Prof. McGonagall membela mereka dan memberitahu mereka bahwa mereka hanya akan menerima penahanan saja.
Tak lama setelah awal semester, Harry mulai mendengar suara “dingin” datang dari dalam dinding sekolah. Dimulai saat ia menjalani hukuman dengan Lockhart. Harry, Ron, dan Hermione menemukan tilusan "Kamar Rahasia telah dibuka, Musuh Pewaris, berhati-hatilah". Ditulis dengan darah di dinding dan mereka menemukan bahwa kucing Argus Filch telah membatu. Filch lalu menyalahkan Harry dan mencoba menyerangnya tapi dihentikan oleh Dumbledore dan McGonagall.
Legenda mengatakan bahwa Kamar Rahasia hanya bisa dibuka oleh Pewaris Slytherin, dikatakan menjadi rumah dari makhluk yang hanya akan mematuhi Pewaris. Harry mencurigai Pewaris itu adalah Malfoy. Gilderoy Lockhart, guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, menawarkan sebuah klub duel. Pada pertemuan tersebut Draco memunculkan ular, dan ternyata Harry bisa bicara dengan ular itu. Hermione menjelaskan bahwa Harry adalah seorang Parselmouth seperti Salazar Slytherin, sebuah kesamaan yang menyebabkan isi sekolah percaya Harry adalah Pewaris.
Hermione lalu membuat Ramuan Polijus untuk menyamarkan diri mereka bertiga sebagai teman Malfoy. Harry dan Ron berhasil menyamar sebagai Crabbe dan Goyle, namun Hermione malah berubah menjadi kucing. Harry dan Ron kemudian menginterogasi Malfoy, tapi akhirnya mereka mengetahui bahwa ia bukanlah Pewaris. Dalam kamar mandi, Harry menemukan sebuah buku harian dengan tertulis di dalamnya milik seseorang bernama Tom Marvolo Riddle. Melalui buku itu, Harry terpesona melihat peristiwa yang terjadi lima puluh tahun yang lalu ketika Tom adalah seorang siswa Hogwarts. Kenangan-kenangan itu memberatkan Hagrid sebagai sang Pewaris.
Selama tahun ajaran, Colin Creevey, Justin Finch-Fletchley, Hermione dan bahkan hantu Gryffindor Sir Nicholas ditemukan membatu, dan buku harian Tom Riddle menghilang. Harry dan Ron memutuskan untuk mengunjungi Hagrid, tapi sebelum Hagrid bisa menjawab identitas sebenarnya yang membuka Kamar Rahasia, Menteri Sihir Cornelius Fudge dan Lucius Malfoy tiba. Sementara Ron dan Harry bersembunyi di dalam Jubah Gaib. Mereka memberitahu Hagrid bahwa mereka menangguhkan Dumbledore sebagai kepala sekolah dan menangkap Hagrid karena dianggap telah membuka Kamar Rahasia. Sebelum Hagrid dibawa ke penjara Azkaban, ia memberitahu Ron dan Harry untuk mengikuti laba-laba ke dalam Hutan Terlarang untuk mencari tahu kebenarannya.
Mereka pun melakukannya dan bertemu Aragog, laba-laba raksasa yang dituduh telah menewaskan siswa lima puluh tahun lalu. Aragog mengungkapkan bahwa dia bukan rakasa yang membunuh siswa dan Hagrid juga tidak bersalah. Anak-anak Aragog menyerang Harry dan Ron, tapi mobil terbang datang menyelamatkan mereka.
Harry dan Ron menemukan selembar kertas di tangan Hermione bahwa raksasa itu adalah basilisk. Mereka juga mendengar para guru mengatakan bahwa Ginny telah dibawa ke Kamar Rahasia. Lockhart dikirim untuk menemukan Kamar itu dan menyelamatkan Ginny, namun ia mencoba untuk melarikan diri sampai Harry dan Ron menangkapnya. Ternyata masa lalu Lockhart adalah palsu, ia menggunakan mantra penghapus-memori para penyihir, lalu mengambil prestasi mereka untuk dirinya.
Ketiganya menemukan jalan masuk ke Kamar Rahasia di kamar mandi Moaning Myrtile, gadis yang meninggal pertama kalinya saat Kamar dibuka). Kemudian mereka masuk dan menemukan kulit ular raksasa. Setelah Lockhart pura-pura pingsan, ia mencoba untuk menghentikan Harry dan Ron dengan menggunakan mantra penghapus-memori. Tapi karena ia memakai tongkat Ron yang rusak, akhirnya mantranya menjadi bumerang dan menyerangnya sendiri. Lockhart kehilangan memori dan membuat gua runtuh, memisahkan Harry dan Ron. Harry lalu menemukan Ginny. Lalu Tom Riddle muncul, menjelaskan bahwa ia adalah memori yang diawetkan dalam buku harian, dan juga Ginny Weasley yang membuka Kamar Rahasia karena terhipnotis olehnya, yang mengirim basilisk untuk menyerang, dan bahwa Ginny juga yang menulis pesan di dinding. Harry menyadari bahwa Riddle adalah Pewaris Slytherin dan ia adalah Lord Voldemort dalam bentuk remaja. Riddle kemudian mengeluarkan dan menyuruh Basilisk untuk membunuh Harry. Saat Harry terdesak, burung Phoenix Dumbledore, Fawkes datang dan menyerang mata Basilisk. Fawkes lalu memberikan Harry Topi Seleksi, dimana Harry menarik pedang Godric Gryffindor. Ketika Basilisk membuka mulutnya, Harry langsung menusuk langit-langit mulutnya menembus kepalanya, namun tangan Harry tertancap taring beracun Basilisk. Harry menghancurkan Voldemort/Riddle dengan cara menusuk buku harian dengan taring beracun Basilisk. Ginny kemudian kembali sadar dan menemukan Harry sekarat Tetapi Fawkes menyembuhkan luka Harry dengan air matanya. Fawkes membawa Harry, Ginny dan Ron keluar dari Kamar Rahasia.
Dumbledore melanjutkan jabatannya sebagai Kepala Sekolah dan mengirim dokumen untuk melepaskan Hagrid dari Azkaban. Dumbledore meredakan kekhawatiran Harry tentang kelayakannya menjadi seorang Gryffindor dengan mengatakan bahwa hanya yang benar-benar seorang Gryffindorlah yang bisa memanggil pedang Godric itu.
Akhirnya Harry tahu bahwa Lucius yang memberikan buku harian untuk Ginny dan Dobby adalah peri rumah keluarga Malfoy. Lalu Harry membuat Lucius memberikan kaos kaki kepada Dobby yang membuat Dobby akhirnya bebas dari keluarga. Pada pesta akhir tahun, semua korban mem-batu Basilisk kembali ke keadaan semula, dan Hagrid menerima sambutan luar biasa saat ia kembali ke Hogwarts.

Harry Potter and the Prisoner of Azkaban


Setelah marah dengan Bibi Marge dan secara tidak sengaja menyebabkan dia mengembang secara ajaib, Harry Potter melarikan diri dari keluarga Dursley. Harry mengambil Bus Ksatria ke The Leaky Cauldron, di mana ia bertemu Cornelius Fudge, Menteri Sihir. Fudge memberi tahu Harry bahwa Bibi Marge telah dikempiskan dan bahwa ia tidak akan dihukum. Kementerian Sihir hanya peduli tentang keselamatan Harry karena melarikan diri dari pembunuh-massa Sirius Black dari penjara sihir Azkaban. Black adalah teman baik dari keluarga dan wali Harry Potter, tapi mengkhianati keluarga kepada Lord Voldemort yang jahat. Voldemort membunuh orangtua Harry, tetapi, ketika ia mencoba untuk membunuh Harry, misterius menghilang. Setelah itu, Black membunuh teman mereka Peter Pettigrew bersama dengan 12 pengamat muggle.


Harry dan teman-temannya Ron Weasley dan Hermione Granger kembali ke Hogwarts Sekolah Sihir dan menemukan keamanan telah diperketat karena Black melarikan diri. Alasan sekarang dijaga oleh Dementor, gelap, makhluk jahat yang mengeringkan kebahagiaan orang terdekat dan penjaga penjara Azkaban. Mereka juga menyebabkan Harry pingsan. Remus Lupin, guru baru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam memberitahu Harry dia lebih rentan terhadap dementor karena dia telah melihat kengerian yang tulus di masa lalunya. Lupin setuju untuk mengajari Harry Mantra Patronus, sebuah perisai melawan Dementor.

Harry tertekan untuk belajar ia tidak akan diizinkan untuk mengunjungi Hogsmeade, desa setempat kebanyakan siswa diperbolehkan untuk mengunjungi di akhir pekan. Ia juga marah dengan Draco Malfoy untuk menghancurkan pelajaran pertama Hagrid sebagai guru Pemeliharaan Satwa Gaib. Malfoy sengaja membiarkan dirinya diserang oleh Buckbeak, Hippogriff kesayangan Hagrid, dan ayahnya memastikan bahwa Buckbeak yang dihukum akan dieksekusi pada akhir tahun sekolah. Sepanjang tahun, Hermione menggunakan Time-Turner untuk bepergian dalam waktu dan menghadiri kelas-kelas yang diadakan pada saat yang sama. Black berhasil masuk ke Hogwarts dua kali, tetapi tidak dapat mencapai Harry. Fred dan George Weasley menunjukkan jalan rahasia ke Hogsmeade dan memberinya Peta Perampok kepada Harry.

Selama satu kunjungan ke desa Hogsmeade, Harry hampir tertangkap saat Ron menemukan bahwa Scabbers, tikus Ron, telah menghilang. Ron yakin ia telah dimakan oleh Crookshanks, kucing Hermione, yang menyebabkan perselisihan antara dirinya dan Hermione. Hermione kemudian menemukan Scabbers di gubuk Hagrid ketika mereka bertiga mengunjunginya sebelum eksekusi Buckbeak. Dalam perjalanan mereka kembali dari pondok, tiba-tiba Ron diserang oleh anjing hitam besar dan diseret ke dalam lorong di bawah pohon ajaib, Dedalu Perkasa.
Harry dan Hermione mengikuti mereka dan menemukan dirinya dalam satu tahun, naik keatas gubuk dikenal sebagai Shrieking Shack. Mereka juga menemukan bahwa anjing merupakan animagus Sirius Black. Harry mencoba untuk menyerang Black ketika Lupin tiba. Hermione menghadapkan Lupin tentang kebiasaan dia telah diamati selama kelas dengan dia dan Lupin mengakui menjadi manusia serigala. Lupin menjelaskan bahwa dia, Black, Pettigrew, dan James Potter, ayah Harry, adalah teman baik dan menyebut diri mereka sebagai "Marauders". Untuk membuat transformasi Lupin lebih menyenangkan, teman-temannya semua menjadi Animagi, manusia yang bisa berubah menjadi binatang. Para Marauders tetap berteman setelah tumbuh dewasa, dan ketika mereka menentang Voldemort yang mengejar Potter, Black menjadi Penjaga Rahasia mereka. Namun, Black kemudian mengungkapkan bahwa dia diam-diam beralih tugas dengan Pettigrew untuk melayani sebagai umpan. Black menyadari Pettigrew adalah pengkhianat dan, daripada dibunuh oleh Black, Pettigrew menjadi Scabbers.
Lupin dan Sirius berupaya untuk mengungkapkan diri Pettigrew, dan Pettigrew mengubah dari Scabbers dan kembali ke bentuk manusia. Dia mengakui bahwa ia mengkhianati orangtua Harry, tetapi Harry menghentikan Black dan Lupin menyerangnya. Sebaliknya, Harry membujuk mereka untuk mengambil Pettigrew kembali ke kastil Hogwarts untuk membersihkan nama Sirius. Namun, ketika mereka dan mereka kembali ke kastil, bulan purnama muncul dan Lupin bertransformasi menjadi manusia serigala. Pettigrew lolos sementara para Dementor datang dan menyerang Harry dan Sirius. Mereka selamat di menit terakhir oleh Patronus yang Harry percaya itu dilakukan oleh ayahnya.
Harry terbangun di dalam kastil dan mengetahui bahwa Black telah ditangkap. Untuk menyelamatkannya, Harry dan Hermione menggunakan Time-Turner (Pembalik Waktu) untuk perjalanan kembali ke waktu lampau dan mencegah penangkapannya. Harry dan Hermione menyelamatkan Buckbeak dan kembali melihat adegan malam, sampai mereka melihat Dementor menyerang Harry dan Sirius. Harry bertekad untuk melihat siapa yang mengirimkan Patronus, hanya untuk menyadari bahwa itu adalah dirinya sendiri. Harry menyelamatkan Sirius dan melarikan diri dengan Buckbeak. Lupin, yang diketahui sebagai manusia serigala, mengundurkan diri. Harry khawatir bahwa Pettigrew dapat membantu Voldemort untuk kembali, tapi Dumbledore mengatakan mungkin Harry harus bersyukur bahwa ia telah membantu menyelamatkan nyawa Pettigrew.

Harry Potter and the Goblet of Fire

Harry, Hermione dan Keluarga Weasley, mereka pergi untuk menonton final Piala Dunia Quidditch ketika malamnya terjadi kekacauan di perkemahan. Para Pelahap Maut yang mengenakan topeng muncul dan membakari tenda-tenda. Harry yang terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, sempat melihat sesosok bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan Tanda Kegelapan ke angkasa, tapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi. Mereka nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan tersebut.
Ketika kembali ke Hogwarts, mereka dikejutkan dengan berita bahwa Hogwarts menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Turnamen Triwizard, sebuah turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar Sekolah Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor karkaroff. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu juara sekolah, yang akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam Piala Api.
Piala Api telah memuntahkan 3 nama untuk 3 sekolah, yaitu Fleur Delacour dari Beauxbatons, Viktor Krum dari Durmstrang, dan Cedric Diggory dari Hogwarts ketika semua orang mengira seleksi telah berakhir. Namun ternyata Piala Api kembali memuntahkan satu nama, Harry Potter. Semua orang mengira Harry (yang masih di bawah umur untuk mengikuti turnamen tersebut) berhasil mengelabuhi Piala Tersebut ketika Mad-Eye Moody, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam Hogwarts tahun ini, menepiskan anggapan mereka, dan mengatakan bahwa dibutuhkan sihir yang sangat kuat untuk merekayasa Piala Api. Meski kedua sekolah lain mengajukan protes, akhirnya Harry ditetapkan sebagai salah satu juara.
Berbagai tanggapan diperoleh Harry dari orang-orang terdekatnya. Ron, sahabatnya selama ini, agak cemburu dengan tampilnya Harry sebagai juara, dan mereka sempat tidak berbicara satu sama lain. Hermione percaya bahwa bukan Harry yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Sirius yang masih dalam pelarian memperingatkan Harry untuk berhati-hati karena peserta turnamen sangat rentan terhadap kecelakaan. Di tugas pertama, keempat juara diperintahkan untuk mengambil telur emas dari seekor naga, di mana di dalam telur tersebut berisi petunjuk untuk tugas kedua. Harry (dan ketiga juara lain-meskipun tidak diperlihatkan dalam film) berhasil mengambil telur emas tersebut dan lolos dari serangan naga.
Di hari Natal, diadakan Pesta Dansa, dimana para juara diwajibkan memiliki pasangan karena mereka akan melakukan dansa pembukaan. Harry yang mengincar seeker Ravenclaw yang cantik, Cho Chang, ternyata kalah cepat dari Cedric Diggory. Akhirnya Harry ke pesta tersebut berpasangan dengan Parvati Patil, Ron dengan Padma Patil, dan Hermione (yang mengejutkan semua orang) berpasangan dengan Victor Krum, seeker nasional Bulgaria, sang juara Durmstrang.
Tugas kedua adalah menyelamatkan sandera di bawah laut. Sandera Harry adalah Ron, sandera Krum adalah Hermione, sandera Cedric adalah Cho Chang, dan sandera Fleur adalah adiknya, Gabrielle. Fleur tidak bisa menyelamatkan adiknya akibat serangan Grindylow. Harry yang mengira tugas ini betul-betul serius memaksakan dirinya membebaskan Ron dan Gabrielle sekaligus, sehingga ia dipermaklumkan menjadi juara kedua karena 'akhlak yang baik'.
Setelah tugas kedua, Harry menemukan mayat Barty Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard, dan bergegas mendatangi kantor Dumbledore untuk melaporkannya. Sesampainya di sana, Harry diminta untuk menunggu di kantor Dumbledore, dan saat itulah Harry masuk ke dalam Pensieve, membawa Harry ke dalam ingatan Dumbledore bertahun-tahun yang lalu, ketika Kementrian mengadili putra Barty Crouch dengan tuduhan sebagai Pelahap Maut.
Tugas ketiga adalah sebuah labirin, yang telah diberi berbagai rintangan. Piala Api terletak di tengah labirin tersebut. Siapa yang terlebih dahulu menemukan Piala tersebut, dialah yang tampil sebagai juara Turnamen Triwizard. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu, diikuti Krum, dan terakhir Fleur. Dalam tugas ini, ternyata Krum telah berada di bawah Kutukan Imperius, dan ia menyerang siapa saja yang ditemuinya. Ia menyerang Fleur. Cedric dan Harry juga diserangnya, dan ketika mereka tengah menghindari kejaran Krum, mereka telah melihat jalan menuju Piala Api. Cedric terhambat karena belitan tanaman. Sejenak Harry ragu, tapi ia kembali ke Cedric dan membantunya melepaskan diri. Mereka pun sepakat untuk menjadi juara bersama. Ketika mereka menyentuh Piala Api tersebut bersamaan, Harry sadar bahwa Piala tersebut adalah portkey. Sebelum sadar dimana mereka berada, Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew. Ia juga memantrai sebuah patung untuk menawan Harry. Mulailah ritual pembangkitan Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada di antara mereka. Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke Hogwarts.
Para penonton yang mengira mereka telah mendapatkan Piala bersorak kegirangan, sebelum kemudian berganti dengan jeritan histeris ketika sadar bahwa Cedric Diggory telah menjadi mayat. Harry yang tengah kalut dibawa oleh Moody kembali ke kastil. Dan beberapa saat kemudian terkuaklah rahasia, bahwa ternyata selama ini dia adalah Barty Crouch Jr, yang ditugasi untuk membawa Harry di malam Voldermort bangkit.

Harry Potter and the Order o Phonix



Tak banyak penyihir yang mau percaya bahwa Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya).
Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts.
Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan seorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan.
Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karier apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.
Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk mengajarinya sejak saat itu.
Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldermort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp (karena ibu mereka telah meninggal) yang bertubuh mungil (untuk ukuran raksasa).
Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry dipancing untuk pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh.
Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup.

Harry Potter and the Half-Blood Prince




Khawatir dengan pengalaman pertemuannya dengan Voldemort di Kementerian Sihir, Harry Potter merasa enggan untuk kembali ke Hogwarts.Dumbledore mendorongnya untuk kembali, setelah mengajaknya untuk menemui seorang mantan guru Hogwarts, Horace Slughorn. Dengan bantuan Harry, ia berhasil membujuk Slughorn agar mau kembali mengajar di Hogwarts.

Sementara itu, Pelahap Maut mulai menimbulkan kerusakan baik di kalangan Muggle (masyarakat manusia biasa non-sihir) maupun Penyihir. Mereka menghancurkan Jembatan Millennium serta menculik pembuat tongkat sihir Mr. Ollivander dan menghancurkan tokonya di Diagon Alley.

Bellatrix Lestrange berhasil membujuk Severus Snape untuk melakukan Sumpah Tak Terlanggar dengan ibu Draco Malfoy, Narcissa. Sumpah ini memastikan agar Snape melindungi Draco dan menyelesaikan tugas yang diberikan Voldemort kepada Draco, jika Draco gagal melakukannya.

Harry, Ron, dan Hermione, ketika sedang berada di Diagon Alley, mengikuti lalu melihat Draco memeasuki toko Borgin and Burkes dan mengambil bagian dalam sebuah ritual bersama kelompok Pelahap Maut. Selanjutnya, ketiga sahabat ini terus mewaspadai tindak-tanduk Draco.
Di Hogwarts, sekolah diamankan secara ketat baik oleh pihak sekolah maupun Kementerian Sihir untuk memastikan agar Pelahap Maut tidak dapat mendekati sekolah tersebut. Dengan kembalinya Slughorn mengajar Ramuan, Snape kini mendapatkan posisi untuk mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Profesor McGonagall mendorong Harry dan Ron untuk mengambil kelas Ramuan, yang kini diajar Slughorn yang mau menerima siswa dengan nilaiOWL yang lebih rendah. Harry dan Ron, yang tidak membeli buku teks karena tidak menduga bahwa mereka dapat mengambil kelas itu, dipinjami buku teksnya dari kelas Ramuan.
Buku pinjaman Harry sudah dibubuhi tulisan-tulisan petunjuk yang lebih tepat untuk membuat ramuan dan mantra-mantra lain, dan dengan segera membuat Harry menjadi siswa Ramuan nomor satu melebihi siswa lainnya di kelasnya. Harry menemukan di sampulnya bahwa buku itu pernah dimiliki oleh "Pangeran Berdarah-Campuran". Hermione mencari di perpustakaan namun tidak dapat menemukan apa-apa mengenai nama ini. Setelah mengikuti petunjuk tulisan 'Pangeran Berdarah-Campuran', Harry kemudian berhasil memenangkan hadiah cairan keberuntungan, Felix Felicis, dari Profesor Slughorn karena keberhasilannya membuat sebuah ramuan yang sangat sulit.
Ketika akan mengikuti pertandingan Quidditch, Ron merasa gugup. Harry berbuat seolah-olah ia menambahkan cairan keberutungan ke minuman Ron, untuk menaikkan kepercayaan diri Ron. Akibatnya, Ron sukses besar menjadi kiper Quidditch dari tim Gryffindor, dan mendapatkan cinta Lavender Brown. Keduanya berciuman di pesta perayaan kemenangan Gryffindor di Ruang Rekreasi. Hermione yang melihat ini, lari meninggalkan ruangan itu sambil menangis, diikuti oleh Harry. Kepada Harry, Hermione mengakui bahwa ia memiliki perasaan kepada Ron dan mengerti bagaimana perasaan Harry ketikaGinny, yang ditaksirnya, berciuman dengan Dean Thomas.
Pada liburan Natal, Harry menghabiskan liburannya bersama keluarga Weasley, sambil berdiskusi bersama Mr. Weasley, Remus Lupin, dan Tonksmengenai situasi Hogwarts. Tiba-tiba terjadi serangan Pelahap Maut yang hendak menculik Harry. Mereka berhasil menggagalkan upaya Pelahap Maut itu, namun rumah keluarga Weasley, The Burrows, meledak dan terbakar. Kejadian ini menyebabkan Harry menyesali diri karena dialah yang menimbulkan bahaya kepada orang-orang yang disayanginya.
Dumbledore mengungkapkan memori Tom Riddle—nama asli Voldemort—melalui Pensieve kepada Harry, juga memori Slughorn di mana Riddle menanyakan mengenai suatu Sihir Hitam. Sayangnya memori itu telah diubah Slughorn sehingga tidak diketahui sihir hitam apa yang dibicarakan Slughorn dengan Riddle. Dumbledore mengatakan bahwa Slughorn mungkin takut akan konsekuensinya jika pembicaraan ini terungkap. Dumbledore juga percaya bahwa jika Sihir Hitam yang dibicarakan ini terungkap, maka mereka akan memiliki jalan untuk mengalahkan Voldemort. Karenanya, Dumbledore menyuruh Harry untuk berusaha mendekati Slughorn supaya akhirnya ia mau memberikan memori yang asli.
Dengan menggunakan cairan keberuntungan Felix Felicis yang dimenangkannya pada awal tahun masuk sekolah, Harry 'secara beruntung' berhasil mempertemukan Slughorn dengan Hagrid. Keduanya mabuk setelah upacara penguburan laba-laba raksasa Aragog milik Hagrid, dan Harry berhasil membujuk dan meyakinkan Slughorn untuk memberikan memori yang sesungguhnya.
Memori ini mengungkapkan bahwa Riddle menanyakan mengenai Horcrux, sebuah cara dalam Sihir Hitam untuk membagi jiwa ke dalam Horcrux sehingga pembuatnya tidak dapat mati selama Horcruxnya tidak dihancurkan. Dumbledore mengungkapkan bahwa Buku Harian Riddle (yang dihancurkan Harry pada buku kedua) dan sebuah Cincin milik ibu Voldemort adalah dua dari keenam Horcrux yang dibuat Riddle. Mereka harus mencari seluruh Horcrux dan menghancurkan semuanya supaya Voldemort dapat dikalahkan.
Harry kemudian semakin mencurigai tindak-tanduk Draco, mengikutinya di sekolah, tapi gagal untuk mengetahui apa yang direncanakan oleh Draco. Harry percaya bahwa Draco ada dibalik dua upaya untuk membahayakan hidup Dumbledore: yang pertama melalui kalung mematikan yang dititipkan oleh entah siapa kepada Katie Bell (di bawah Kutukan Imperius) untuk diberikan kepada Dumbledore sebagai hadiah; yang kedua melalui sebuah botol minuman Mead beracun yang hendak dihadiahkan Slughorn, juga terkena kutukan yang sama, kepada Dumbledore. Kejadian yang kedua ini diketahui secara tidak sengaja ketika minuman itu diminum oleh Ron.
Ron kemudian dirawat di rumah sakit, dan ketika sedang tidak sadar, ia mengigaukan nama Hermione di hadapan Lavender, yang langsung patah hati. Setelah insiden ini, Harry memojokkan Draco di sebuah toilet dan bertarung dengannya di sana. Harry menggunakan mantera Sectumsempra, yang pernah dibacanya di buku milik Pangeran Berdarah-Campuran. Mantera itu dengan hebat melukai dan membahayakan jiwa Draco. Snape tiba dengan segera, terbawa oleh Sumpah Tak Terlanggarnya, dan menyembuhkan Draco sementara Harry pergi tergesa-gesa. Ginny meyakinkan Harry untuk menyembunyikan buku itu di Kamar Kebutuhan untuk menghindarkan dirinya dari menggunakan buku itu lagi. Di Kamar itu, mereka menemukan Lemari Penghilang, yang sedang diusahakan perbaikannya oleh Draco, namun baik Harry maupun Ginny sama sekali tidak menyadari mengenainya. Ginny menyembunyikan buku itu dan kemudian berciuman dengan Harry.
Dumbledore mengajak Harry untuk membantunya menemukan salah satu Horcrux lainnya, di sebuah tempat yang baru diketahuinya. Keduanya ber-apparate ke sebuah tebing tepi laut, dan masuk ke sebuah gua tempat Horcrux itu disembunyikan. Di tengah-tengah danau di dalam gua itu terdapat sebuah pulau kristal kecil, dan mereka menemukan sebuah ceruk berisi cairan beracun yang di dasarnya terdapat Horcrux itu. Untuk dapat mengambil Horcruxnya, cairan itu harus diminum. Dumbledore menyuruh Harry untuk memaksa dirinya tetap minum cairan beracun itu, karena ia mengetahui bahwa cairan itu dapat mengubah pikiran. Dumbledore menghabiskan cairan beracun itu dengan dibantu-paksa diminumkan oleh Harry. Setelah habis, sementara Dumbledore memulihkan diri dari cairan itu, Harry meraih Horcrux yang berbentuk kalung liontin potret. Saat itu, sangat banyak Inferi (mayat hidup) bergerak dari dasar danau dan menyerang mereka. Dumbledore berhasil kembali ke kesadarannya tepat pada waktunya dan membakar semua Inferi itu, lalu keduanya ber-apparate kembali ke Menara Astronomi di Hogwarts.
Dumbledore, yang masih lemah akibat minum cairan beracun itu, menyuruh Harry untuk memanggilkan Snape. Namun sebelum Harry sempat pergi, terdengar langkah-langkah kaki dan Dumbledore menyuruh Harry untuk bersembunyi di sisi bawah tingkap Menara itu. Suara langkah kaki itu ternyata adalah Draco, yang bersiap untuk membunuh Dumbledore atas perintah Voldemort, tetapi—dari dalam dirinya—ia tidak dapat melakukannya. Sementara itu, Lemari Penghilang telah berhasil diperbaiki sehingga Bellatrix dan para Pelahap Maut lainnya berhasil memasuki Hogwarts melalui Lemari pasangannya di toko Borgin and Burkes, dan menggabungkan diri dengan Draco di Menara berhadapan dengan Dumbledore. Snape secara diam-diam datang melalui tingkap bawah tempat Harry bersembunyi, memberi isyarat agar Harry tetap diam, lalu naik ke atas dan bergabung dengan Pelahap Maut lainnya. Snape lalu melontarkan kutukan Avada Kedavra terhadap Dumbledore yang langsung membunuhnya. Kutukan itu menghantam Dumbledore dan melempar tubuh Dumbledore jatuh ke bawah dari sisi Menara. Snape, Draco, dan Pelahap Maut lainnya meninggalkan sekolah, Bellatrix melontarkan lambang Pelahap Maut ke atas sekolah, lalu menghancurkan Aula Besar, dan membakar pondok Hagrid sambil tertawa riang.
Harry berusaha untuk menghentikan mereka, dan menyerang Snape menggunakan mantera Sectumsempra. Namun Snape menangkis mantera itu dan berhasil menjatuhkan Harry. Sebelum pergi, Snape mengatakan bahwa dialah pencipta mantera Sectumsempra dan bahwa dialah 'Pangeran Berdarah-Campuran' itu.
Para staf guru dan murid-murid Hogwarts berkabung atas kematian Dumbledore dan Ginny menghibur Harry atas kejadian itu. Ketika ditanya, Harry sama sekali menolak untuk mengatakan kepada Profesor McGonagall mengenai apa yang dilakukannya bersama Dumbledore.

Belakangan, Harry mengungkapkan kepada Ron dan Hermione bahwa Horcrux yang ditemukannya bersama Dumbledore itu adalah palsu, berisikan sebuah pesan dari "R.A.B." yang menyatakan bahwa R.A.B. ini telah mengambil Horcrux itu dan berharap agar Voldemort tidak lagi dapat hidup abadi. Harry memberi tahu kedua rekannya bahwa ia tidak akan kembali ke sekolah pada tahun yang akan datang, dan sebaliknya akan mencari R.A.B. dan Horcrux-Horcrux lainnya supaya Voldemort pada akhirnya dapat dibinasakan. Ron dan Hermione mengingatkan Harry bahwa mereka adalah sahabat-sahabatnya dan mereka akan turut pergi bersama Harry dalam misinya itu.
Film ini diakhiri dengan ketiga sahabat itu melihat Fawkes, burung Phoenix milik Dumbledore, terbang menjauh dari batas sekolah Hogwarts.

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1




Sequel ke 7 diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir
Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.
Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.
Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry,terbunuh oleh kutukan pembunuh George Weasley kehilangan sebelah telinganya Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri
Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron,buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione ,dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu.
Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley. Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry.
Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Dumbledore,ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge .
Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge . Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.
Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.
Di Godric's Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan Di Godric's Holow, mereka juga menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena "Bagshot" itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.
Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia menyelam ke dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin Horcrux Voldemort. Kalung itu mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.
Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood , ayah Luna Lovegood, dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya - tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib yang tidak lekang oleh waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda sihir Deathly Hallows , untuk mengalahkan Voldemort.
Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix.

Harry Potter and the Dethly Hallows Part 2


Cerita dimulai ketika Lord Voldemort mengambil Tongkat Sihir Elder dari makam Albus Dumbledore dan Severus Snape digambarkan telah menjadi kepala sekolah Hogwarts. Sementara, setelah memakamkan Dobby, Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander mengenai Tongkat Sihir Elder dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Harry dan kedua sahabatnya merencanakan membobol lemari besi Bellatrix Lestrange di Bank Gringott's. Mereka curiga satu horcrux tersembunyi di sana. Dibantu Griphook (dengan imbalan Pedang Godric Gryffindor), Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank Gringott's. Horcrux yang dimaksudkan ternyata adalah piala Helga Hufflepuff. Namun, Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri dan mencuri pedang Godric Gryffindor, meninggalkan mereka terpojok oleh pihak keamanan yang merasa ditipu. Harry, Ron, dan Hermione berhasil melarikan diri dengan menaiki naga penjaga lemari besi.

Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Di dalam penglihatan tersebut, Voldemort membunuh beberapa goblin dan penjaga Bank Gringott's lainnya, termasuk Griphook. Voldemort telah mendatangi tempat-tempat Horcruxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts, yang berhubungan dengan Rowena Ravenclaw. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, kehadiran mereka membunyikan mantra pendeteksi - Caterwauling dan disudutkan oleh para Pelahap Maut. Namun, mereka diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom. Tiga sekawan tersebut bertemu kembali dengan anggota Laskar Dumbledore dan memohon bantuan untuk mencari mahkota Ravenclaw.

Snape mendengar kembalinya Harry dan mengumumkan bahwa semua orang yang membantu Harry kembali, terutama siswa, akan dihukum berat. Harry kemudian muncul dan menantang Snape mengenai kematian Dumbledore, dan Minerva McGonagall menantangnya berduel. Snape melarikan diri dan McGonagall memerintahkan seluruh Hogwarts bersiap untuk bertempur. Pada saat ini, anggota Orde Phoenix dan simpatisannya berdatangan. Atas inisiatif Luna Lovegood, Harry kemudian berbicara dengan hantu Helena Ravenclaw. Helena mengatakan bahwa Voldemort telah mengisi mahkota ibunya dengan ilmu hitam, dan menyatakan bahwa benda itu ada di Kamar Kebutuhan. Sementara, Ron dan Hermione pergi ke Kamar Rahasia. Hermione memusnahkan Piala Hufflepuff dengan taring basilisk, dan Ron dan Hermione berciuman untuk pertama kalinya. Di kamar kebutuhan, Harry dicegat oleh Draco Malfoy, Gregory Goyle, dan Blaise Zabini, namun Ron dan Hermione datang membantu Harry. Goyle menggunakan mantra api kutukan Fiendfyre namun jatuh dan mati terbakar. Draco dan Blaise diselamatkan oleh Harry, Ron, dan Hermione sebelum Harry menusuk Mahkota Ravenclaw dengan taring Basilisk dan melemparnya ke dalam kobaran api, memusnahkan mahkota itu. Sementara itu, ketika Hogwarts diserang oleh pasukan Voldemort, Harry kembali memasuki pikiran Voldemort dan menyadari bahwa ularnya, Nagini, juga adalah Horcrux. Di dalam pertempuran yang berlangsung, Fred, Lupin,Tonks, dan Lavender Brown, serta sekitar 50 orang lainnya terbunuh. Pada saat yang sama, Hermione membunuh Fenrir Greyback (pembunuh Lavender).

Di Boathouse (rumah perahu Hogwarts), mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk mentransfer kekuatan Elder Wand kepada dirinya sendiri. Dalam sekaratnya, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape berada di sisi Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh dirinya jika situasinya mengharuskan demikian karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Tapi alih-alih membunuh Harry, kutukan itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat di tubuhnya. Harry pun memasuki dunia lain (limbo), dimana ia bertemu Profesor Albus Dumbledore, yang menjelaskan kepadanya tentang Harry sebagai Horcrux dan bahwa kutukan Voldemort telah menghancurkan jiwanya yang berada di tubuh Harry. Harry memutuskan kembali hidup untuk mengalahkan Voldemort, namun ia berpura-pura sudah tewas. Voldemort kemudian membawa "mayat" Harry ke Hogwarts dan mendeklarasikan "kematian" Harry kepada pejuang-pejuang Hogwarts dan siapa saja yang menentangnya akan mati. Neville Longbottom menarik Pedang Godric Gryffindor dan menantang Voldemort dengan sebuah pidato. Pada saat yang sama, Harry mengungkapkan bahwa dirinya masih hidup, dan mulai berduel dengan Voldemort di sekitar sekolah. Nagini dipenggal dengan pedang Gryffindor oleh Neville, Di tempat lain, Molly Weasley membunuh Bellatrix Lestrange. Akhirnya, Voldemort mati setelah mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kedavra terhadap Harry. Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri setelah beradu dengan mantra pelepas senjata Harry - Expelliarmus. Harry menangkap tongkat itu. Setelahnya, Harry bergabung dengan kedua sahabatnya dan menjelaskan bahwa Tongkat Elder melindungi pemiliknya (Harry Potter sendiri) yang memenangkannya dari Draco Malfoy. Harry kemudian mematahkan tongkat itu dan membuangnya ke parit Hogwarts, melenyapkan kekuatan tongkat itu selamanya.
Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah menikah dan memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan Hermione juga menikah dan telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasiun kereta api King's Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.



[sunting]

[sunting]

Minggu, 02 Desember 2012

Harry Potter


Kisah  Harry Potter


Kisah dibuka dengan keadaan tak terkendali di dunia sihir (yang biasanya merupakan komunitas yang rahasia) setelah bertahun-tahun mengalami teror oleh Lord Voldemort. Pada malam sebelumnya, Voldemort telah menemukan tempat perlindungan rahasia keluarga Potter, dan membunuh James dan Lily Potter. Namun demikian, ketika ia mengarahkan tongkat sihirnya kepada bayi mereka, Harry,kutukan pembunuh yang dikeluarkannya malah membalik kepada dirinya sendiri. Arwah Voldemort tercabik dari tubuhnya sendiri yang hancur, menghilang dari dunia sihir, tapi tidak mati. Sementara itu, satu-satunya hasil dari kutukan yang gagal itu meninggalkan bekas yang khusus di dahinya, cacat berbentuk sambaran kilat. Kekalahan misterius Voldemort memberikan Harry sebutan khusus di kalangan dunia sihir, "Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup". Sebutan ini khususnya dikarenakan tidak ada penyihir yang diarah oleh Voldemort dapat bertahan hidup melawannya.
Pada malam berikutnya, seorang penyihir membawa Harry ke rumah Bibi dan Pamannya, Dursley, tempat di mana ia akan tinggal bertahun-tahun setelahnya. Keluarga Dursley adalah famili Harry yang kejam dan merupakan orang-orang non-penyihir. Mereka senantiasa berusaha menyembunyikan latar belakang Harry yang merupakan penyihir dan keturunan penyihir, dan memberinya hukuman jika terjadi kejadian-kejadian aneh.
Pada ulang tahunnya yang kesebelas, Harry mendapatkan kontak pertamanya dengan dunia sihir, ketika ia menerima surat dari sekolah sihir Hogward, yang berusaha disembunyikan oleh Paman dan Bibinya, hingga ia tidak berhasil membaca surat tersebut. Surat itu pada akhirnya dapat dibacanya setelah ia ditemui oleh Hagrid, Pengawas Binatang Liar di Hogwarts. Hagrid memberitahunya bahwa ia sesungguhnya adalah seorang penyihir, dan surat itu memberitahunya bahwa ia disediakan tempat untuk belajar di Hogwarts. Setiap jilid dari novel Harry Potter mengisahkan mengenai satu tahun kehidupan Harry, yang kebanyakan dihabiskannya dalam pelajaran di Hogwarts, di mana ia mempelajari penggunaan sihir dan membuat ramuan. Harry juga mempelajari bagaimana mengatasi rintangan-rintangan sihir, sosial, dan emosi selama masa remajanya. Dalam periode yang sama, Voldemort juga berusaha untuk kembali ke tubuh fisiknya dan mengembalikan seluruh kekuatannya, sementara Kementrian sihir berusaha juga untuk menolak untuk mengakui adanya ancaman akan kembalinya Voldemort. Penolakan Kementerian Sihir ini kemudian menyebabkan banyak kesulitan bagi Harry Potter.


Film-film


  1. Harry Potter and the Sorcerer's Stone
    • Penayangan perdana: 16 November 2001
    • Sutradara: Chris Columbus
  2. Harry Potter and the Chamber of Secrets
    • Penayangan perdana: 15 November 2002
    • Sutradara: Chris Columbus
  3. Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
    • Penayangan perdana: 31 Mei 2005
    • Sutradara: Alfonso CuarĂ³n
  4. Harry Potter and the Goblet of Fire
    • Penayangan perdana: 16 November 2005
    • sutradara: Mike Newell
  5. Harry Potter and the Order of the Phoenix
    • Penayangan perdana: 13 Juli 2007
    • Sutradara: David Yates
  6. Harry Potter and the Half-Blood Prince
    • Penayangan perdana: Diperkirakan tahun 2009 (Juli)
    • Sutradara: David Yates
  7. Harry Potter and the Deathly Hallows - Bagian 1
    • Mula ditayangkan: 2010
    • Sutradara: David Yates
  8. Harry Potter and the Deathly Hallows - Bagian 2
    • Mula ditayangkan: 2011
    • Sutradara: David Yates